Selasa, 26 Februari 2019

PUISI SILUET SENJA DI WAJAH IBUKU (ANTOLOGI PUISI RUMAHKU)


PUISI 1
SILUET SENJA DI WAJAH IBUKU


Kupandangi wajah perempuan itu
Perempuan yang membawaku ke jagad ini
Perempuan bersahaja yang tiap napasnya ditaburi doa suci
Perempuan perkasa yang tiap senyumnya terlukis gambar diriku

Kutelusuri satu demi satu parasnya
Kejelajahi lekuk demi lekuk rupanya
Tak kutemui lagi Lukisan pagi di wajahnya
Yang dulu begitu berseri secerah sang surya kelana

Ibu
Kulihat siluet senja di wajahmu
Kulihat guratan-guratan nasib di wajahmu
Kusaksikan pahatan-pahatan kepahitan hidup di wajahmu

Ibu
Hari semakin senja kelabu
Pulanglah ke peraduan bersama sang Bapak
Beristirahatlah di rumah kita, Nikmatilah hidupmu saat ini

Ibu
Senja mulai merah membara
Kembali pulang ke gubuk kita
Timanglah reikarnasi diriku di sisa usiamu

Ibu
Jika kau terbangun esok pagi
Tak kudapati diriku di sudut kamar ini
Tetaplah bersenandung lagu Yoan Tanamal untukku
Tetap ceritakan tentang dunia ini untuk anakmu

Ibu
Malam segera menjelang
Nyalakan dian di hatimu
Tasbihkan doa-doa pada-Nya
Agar kita semua bahagia selamanya

Lumajang, 8 Oktober 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar