PUISI 1
SILUET SENJA DI
WAJAH IBUKU
Kupandangi
wajah perempuan itu
Perempuan
yang membawaku ke jagad ini
Perempuan
bersahaja yang tiap napasnya ditaburi doa suci
Perempuan
perkasa yang tiap senyumnya terlukis gambar diriku
Kutelusuri
satu demi satu parasnya
Kejelajahi
lekuk demi lekuk rupanya
Tak
kutemui lagi Lukisan pagi di wajahnya
Yang
dulu begitu berseri secerah sang surya kelana
Ibu
Kulihat
siluet senja di wajahmu
Kulihat
guratan-guratan nasib di wajahmu
Kusaksikan
pahatan-pahatan kepahitan hidup di wajahmu
Ibu
Hari
semakin senja kelabu
Pulanglah
ke peraduan bersama sang Bapak
Beristirahatlah
di rumah kita, Nikmatilah hidupmu saat ini
Ibu
Senja
mulai merah membara
Kembali
pulang ke gubuk kita
Timanglah
reikarnasi diriku di sisa usiamu
Ibu
Jika
kau terbangun esok pagi
Tak
kudapati diriku di sudut kamar ini
Tetaplah
bersenandung lagu Yoan Tanamal untukku
Tetap
ceritakan tentang dunia ini untuk anakmu
Ibu
Malam
segera menjelang
Nyalakan
dian di hatimu
Tasbihkan
doa-doa pada-Nya
Agar
kita semua bahagia selamanya
Lumajang,
8 Oktober 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar