Selasa, 26 Februari 2019

PUISI BAIT PUNGKASAN UNTUK SISWA KELAS XII TP 2018/2019

BAIT PUNGKASAN UNTUK ANAKKU KELAS XII
(MOTIVASI DAN DOA JELANG USBN DAN UNBK)


Nak….
Tiga tahun hampir usai
Tiga tahun hampir berlalu
Masa mu di rumah keduamu ini

Nak..
Masih kuingat saat pertama kau langkahkan kaki
Menapaki gerbang sekolah ini
Dengan wajah kuyu tanpa gincu

Nak…
Esok kau akan berjuang
Memainkan tangan-tangan remajamu di atas tuts komputer
Berpikir keras untuk berjuang meraih kata “KELULUSAN”

Berjuanglah nak…
Raihlah Sembilan di semua mata pelajaranmu
Bayangkan wajah Ibu Bapak kalian
Bayangka wajah guru kalian
Ketika kau persembahkan prestasi gemilang

Jangan sia-siakan waktu yang tinggal menghitung hari
Jangan korbankan masa depanmu yang berarti nanti
Berjuanglah demi almamater tercinta ini
Persembahkan Bintang, Matahari, Bulan untuk Kami
Bawakan harum bunganya jangan durinya


Nak.. ketika kau beranjak pergi
Kami guru-gurumu masih setia di almamater ini
Menjaga almamatermu ini
Sampai datang generasi baru pengganti kalian

Selamat tinggal
Berjuanglah !
SELAMAT MENEMPUH USBN DAN UNBK 2019 UNTUK CIVITAS AKADEMIKA KELAS XII SMKN 2 LUMAJANG

PUISI PERJAMUAN PERKENALAN (ANTOLOGI PUISI RUMAHKU DAN ISTRIKU)


PUISI 11

PERJAMUAN PERKENALAN






Di sudut sekolah
tempat mencari lembaran rupiah
Kita bertemu, Kita mengikat janji
Di mobil menuju ke kota dingin
Saksi perjamuan perkenalan kali pertama

Perkenalan begitu singkat
Kata-kata indah meluncur deras
Menghujam hati sanubari
Hingga luluh melebur jadi Satu

Perjamuan perkenalan ini mengeratkan kita
Berdekapan di bawah hujan
Mengucap kata manis di bawah rembulan
Berjalan beriringan bergandeng tangan

Tak terucap Metafor seperti remaja
Tak terucap Hiperbola manis rayuan
Hanya kepercayaan dua insan
Untuk mengarungi kehidupan

Perjamuan Perkenalan
Mengeratkan hubungan
Akhirnya luluh ke dalam jalinan ikatan
Selamanya

 Lumajang, 5 November 2015

PUISI NYANYIKAN LAGU ITU SEBELUM KUTIDUR, BAPAK (ANTOLOGI PUISI RUMAHKU)


PUISI 2
NYANYIKAN LAGU ITU SEBELUM KUTIDUR, BAPAK



Bapak…
Aku ingat kala itu
Kala masa delapan puluh
Kala kau masih kuat dan muda

Bapak
Sebelum lelap kutidur
Kau selalu di sampingku
Bukan berdongeng tentang si kancil
Tapi bersenandung lagu indah masa kecil

Bapak
Sebelum aku pejamkan mata
Mengusai hari-hari pagiku
Kau selalu memelukku
Sambil bernyanyi dengan suara sederhana
Dari hati

Bapak
Dari pagi hingga petang
Aku bermain tiada pernah lelah
Berlari dan bernyanyi dengan riang
Dengan teman sepermainan

Bapak
Ketika sang mentari beranjak pergi
Tirai gelap mulai menurun
Kau nina bobokanku
Dengan senandungmu

Nyanyikan lagu itu lagi Bapak
Sepanjang usiaku
Agar aku tetap mengenangmu
Walau nanti suratan kita harus berpisah

Terimakasih lagunya Bapak
Lagu pengantar masa kecilku
Hingga kini aku dewasa
Lagu itu tetap melekat di jiwa          

Lumajang, 5 November 2016

PUISI SILUET SENJA DI WAJAH IBUKU (ANTOLOGI PUISI RUMAHKU)


PUISI 1
SILUET SENJA DI WAJAH IBUKU


Kupandangi wajah perempuan itu
Perempuan yang membawaku ke jagad ini
Perempuan bersahaja yang tiap napasnya ditaburi doa suci
Perempuan perkasa yang tiap senyumnya terlukis gambar diriku

Kutelusuri satu demi satu parasnya
Kejelajahi lekuk demi lekuk rupanya
Tak kutemui lagi Lukisan pagi di wajahnya
Yang dulu begitu berseri secerah sang surya kelana

Ibu
Kulihat siluet senja di wajahmu
Kulihat guratan-guratan nasib di wajahmu
Kusaksikan pahatan-pahatan kepahitan hidup di wajahmu

Ibu
Hari semakin senja kelabu
Pulanglah ke peraduan bersama sang Bapak
Beristirahatlah di rumah kita, Nikmatilah hidupmu saat ini

Ibu
Senja mulai merah membara
Kembali pulang ke gubuk kita
Timanglah reikarnasi diriku di sisa usiamu

Ibu
Jika kau terbangun esok pagi
Tak kudapati diriku di sudut kamar ini
Tetaplah bersenandung lagu Yoan Tanamal untukku
Tetap ceritakan tentang dunia ini untuk anakmu

Ibu
Malam segera menjelang
Nyalakan dian di hatimu
Tasbihkan doa-doa pada-Nya
Agar kita semua bahagia selamanya

Lumajang, 8 Oktober 2015