BAIT PUNGKASAN UNTUK ANAKKU KELAS XII
(MOTIVASI DAN DOA JELANG USBN DAN UNBK)
Nak….
Tiga tahun hampir usai
Tiga tahun hampir berlalu
Masa mu di rumah keduamu ini
Nak..
Masih kuingat saat pertama kau langkahkan kaki
Menapaki gerbang sekolah ini
Dengan wajah kuyu tanpa gincu
Nak…
Esok kau akan berjuang
Memainkan tangan-tangan remajamu di atas tuts komputer
Berpikir keras untuk berjuang meraih kata “KELULUSAN”
Berjuanglah nak…
Raihlah Sembilan di semua mata pelajaranmu
Bayangkan wajah Ibu Bapak kalian
Bayangka wajah guru kalian
Ketika kau persembahkan prestasi gemilang
Jangan sia-siakan waktu yang tinggal menghitung hari
Jangan korbankan masa depanmu yang berarti nanti
Berjuanglah demi almamater tercinta ini
Persembahkan Bintang, Matahari, Bulan untuk Kami
Bawakan harum bunganya jangan durinya
Nak.. ketika kau beranjak pergi
Kami guru-gurumu masih setia di almamater ini
Menjaga almamatermu ini
Sampai datang generasi baru pengganti kalian
Selamat tinggal
Berjuanglah !
SELAMAT MENEMPUH USBN DAN UNBK 2019 UNTUK CIVITAS AKADEMIKA KELAS XII SMKN 2 LUMAJANG
Selasa, 26 Februari 2019
PUISI PERJAMUAN PERKENALAN (ANTOLOGI PUISI RUMAHKU DAN ISTRIKU)
PUISI 11
PERJAMUAN PERKENALAN
Di
sudut sekolah
tempat
mencari lembaran rupiah
Kita
bertemu, Kita mengikat janji
Di
mobil menuju ke kota dingin
Saksi
perjamuan perkenalan kali pertama
Perkenalan
begitu singkat
Kata-kata
indah meluncur deras
Menghujam
hati sanubari
Hingga
luluh melebur jadi Satu
Perjamuan
perkenalan ini mengeratkan kita
Berdekapan
di bawah hujan
Mengucap
kata manis di bawah rembulan
Berjalan
beriringan bergandeng tangan
Tak
terucap Metafor seperti remaja
Tak
terucap Hiperbola manis rayuan
Hanya
kepercayaan dua insan
Untuk
mengarungi kehidupan
Perjamuan
Perkenalan
Mengeratkan
hubungan
Akhirnya
luluh ke dalam jalinan ikatan
Selamanya
PUISI NYANYIKAN LAGU ITU SEBELUM KUTIDUR, BAPAK (ANTOLOGI PUISI RUMAHKU)
PUISI 2
NYANYIKAN LAGU ITU
SEBELUM KUTIDUR, BAPAK
Bapak…
Aku
ingat kala itu
Kala
masa delapan puluh
Kala
kau masih kuat dan muda
Bapak
Sebelum
lelap kutidur
Kau
selalu di sampingku
Bukan
berdongeng tentang si kancil
Tapi
bersenandung lagu indah masa kecil
Bapak
Sebelum
aku pejamkan mata
Mengusai
hari-hari pagiku
Kau
selalu memelukku
Sambil
bernyanyi dengan suara sederhana
Dari
hati
Bapak
Dari
pagi hingga petang
Aku
bermain tiada pernah lelah
Berlari
dan bernyanyi dengan riang
Dengan
teman sepermainan
Bapak
Ketika
sang mentari beranjak pergi
Tirai
gelap mulai menurun
Kau
nina bobokanku
Dengan
senandungmu
Nyanyikan
lagu itu lagi Bapak
Sepanjang
usiaku
Agar
aku tetap mengenangmu
Walau
nanti suratan kita harus berpisah
Terimakasih
lagunya Bapak
Lagu
pengantar masa kecilku
Hingga
kini aku dewasa
Lagu
itu tetap melekat di jiwa
Lumajang,
5 November 2016
PUISI SILUET SENJA DI WAJAH IBUKU (ANTOLOGI PUISI RUMAHKU)
PUISI 1
SILUET SENJA DI
WAJAH IBUKU
Kupandangi
wajah perempuan itu
Perempuan
yang membawaku ke jagad ini
Perempuan
bersahaja yang tiap napasnya ditaburi doa suci
Perempuan
perkasa yang tiap senyumnya terlukis gambar diriku
Kutelusuri
satu demi satu parasnya
Kejelajahi
lekuk demi lekuk rupanya
Tak
kutemui lagi Lukisan pagi di wajahnya
Yang
dulu begitu berseri secerah sang surya kelana
Ibu
Kulihat
siluet senja di wajahmu
Kulihat
guratan-guratan nasib di wajahmu
Kusaksikan
pahatan-pahatan kepahitan hidup di wajahmu
Ibu
Hari
semakin senja kelabu
Pulanglah
ke peraduan bersama sang Bapak
Beristirahatlah
di rumah kita, Nikmatilah hidupmu saat ini
Ibu
Senja
mulai merah membara
Kembali
pulang ke gubuk kita
Timanglah
reikarnasi diriku di sisa usiamu
Ibu
Jika
kau terbangun esok pagi
Tak
kudapati diriku di sudut kamar ini
Tetaplah
bersenandung lagu Yoan Tanamal untukku
Tetap
ceritakan tentang dunia ini untuk anakmu
Ibu
Malam
segera menjelang
Nyalakan
dian di hatimu
Tasbihkan
doa-doa pada-Nya
Agar
kita semua bahagia selamanya
Lumajang,
8 Oktober 2015
Langganan:
Postingan (Atom)